Jumat, 16 Februari 2018

Harapan Yang Berujung Menyakitkan

Harapan yang Berujung Menyakitkan

Mentari katulistiwa tersenyum merekah di Kota Bogor, air embun masih bersemayam di atas daun-daun segar nan hijau, awan yang tak kalah biru berkumpul di atas sana, burung-burung hilir mudik mencari rizkinya, jalanan yang masih basah karena hujan semalam melengkapi indahnya kota bogor. Aku yang masih berdiam diri setelah membuka jendela lebar-lebar menyambut keindahan alam-Nya yang menggoda, membuat hati tenang nan tentram, menyejukan pandangan dan menyegarkan badan. Alloh memang Maha Baik, semalam Dia turunkan rizki untuk makhluk-Nya yaitu melalui hujan, dan pagi hari ini Dia berikan keindahan ciptaan-Nya yang begitu indah yang tak ada seorangpun bisa menandinginya. Tak ada lagi yang bisa aku lakukan selain bersyukur kepada-Nya bisa merasakan nikmat yang sangat luar biasa. Apalagi kalau bukan tinggal di satu kota yang menurutku luar biasa indahnya. Bogor.
Hari ini cerah, namun tak secerah hatiku saat ini. rasa sakit yang masih membekas di hati setelah 2 tahun lamanya karena seseorang meninggalkanku tanpa alasan. Menyedihkan!!. Itu saja yang ada di pikiranku saat ini. pikiranku jadi kacau karena peristiwa yang menyakitkan itu. Membuat tidak semangat saja.
Dia tersadar dari lamunan setelah ia mendengar suara ketukan pintu dari luar kamar. Siapa lagi kalau bukan ibu. Seorang perempuan hebat yang Alloh ciptakan untuknya, beliau yang selalu ada, beliau juga yang rela mati-matian demi anaknya, rela berkorban apapun, lebih baik dari laki-laki yang menyebalkan itu. “Arrrggghhhttt…, dia lagi dia lagi,” gumam Gia pada pagi itu. Gia mulai geram dan panas, hatinya berkecamuk jika teringat laki-laki 2 tahun yang lalu meninggalkannya. Gia membuang jauh-jauh ingatannya, bergegas menghampiri ibunya yang dari tadi menunggu untuk menemaninya sarapan pagi.
“hari ini kamu kuliah nak?”
“iya bu, hari ini juga kayaknya Gia pulang sore soalnya ada tugas yang harus Gia selesaikan sama temen-temen”
“hmmm oke, tapi setelah itu langsung pulang yaa, jangan keluyuran!!”
“okeh bu..,” jawab Gia dengan tangan mengangkat memberikan tanda hormat.
Kampus hari ini masih sama dengan hari-hari sebelumnya, indah, asri, hijau dan sejuk. Apalagi area masjid tempat beribadah para mahasiswa. Sesejuk embun di pagi hari. Tempat dimana semua orang bermunajat, tempat mengadu, tempat meminta beribu-ribu permintaan. Termasuk tempat favoritnya untuk sebuah pertemuan. Yaa.. kenapa tidak, setiap hari bahkan setiap saat jikalau ada janji untuk bertemu Gia memilih mesjid sebagai tempatnya. Supaya tidak menimbulkan fitnah jikalau harus bertemu dengan ikhwan sekedar memberikan pinjaman buku atau hal-hal yang lainnya. Dan untuk menguatkan lagi ia selalu ditemani sahabat dekatnya. Lila Ayshalynn namanya.
Hari ini Gia yang sampai duluan di mesjid ini. teringat ada janji dengan Lila. Dibukanya buku yang dari tadi ada pada tangannya. Namun, lima menit kemudian buku itu telah lenyap dari tangannya, disimpan kembali di dalam tas berwarna hitam di pangkuannya. Sepertinya mood Gia sedang kacau. Seperti orang yang tidak makan lima hari. Pucat pasi, tak ada gairah.
“kenapa lagi, inget Rahman lagi?,” tanya Lila yang dari tadi memperhatikan gerak-gerik gia yang tak bergairah.
Gia mengangguk pelan meyakinkan. Lila yang dari tadi menunggu jawaban hanya bisa menghela nafas panjang melihat sahabatnya terus-terusan mengingat peristiwa 2 tahun yang lalu.
“nggak ada bosen-bosennya ya kamu Gi, terus aja inget masalah itu. Padahal kemaren-kemaren kan fine. Kamu ceria-ceria aja nggak ada masalah, tapi sekarang kenapa?,” tanya Lila yang heran akan sikap Gia yang masih terhanyut dalam bayang-bayangnya Rahman.
“aku nggak tau Lil, tiba-tiba aja aku ingat semuanya tadi pagi. Entah kenapa, aku ingat dia terus pikiranku enggan untuk menyudahi. Bahkan sekarang seolah-olah terus mengikuti,” tangan Gia menutupi wajahnya mencoba menyembunyikan deraian air mata yang mulai membasahi pipi.
“aku ngerti Gi, sulit bagimu untuk melupakan itu semua. Tapi cobalah untuk terus melupakannya sampai kamu tidak mau mengingatnya kembali,”
“tapi itu semua terasa sulit untukku Lil, 2 tahun itu tidak sebentar, 2 tahun yang aku habiskan dengan canda, tawa, gembira…,” kata-kata Gia terputus.
“dan terluka seperti sekarang ini?,” tandas Lila.
“entahlah.” Gia semakin terpukul begitu juga dengan air mata yang mengalir begitu deras bak hujan mengguyur tanah yang kering.
“ayolah Gia, come on. Kamu harus kuat, jangan gara-gara 2 tahun itu ketika kamu dilanda cinta yang tidak halal sedikitpun, kebahagiaan yang hanya sesaat, janji-janji yang tidak ada buktinya sama sekali, gara-gara 2 tahun kamu harus seperti ini. mana Gia Hana Fauzia yang selalu ceria? Gia yang tidak pernah putus asa hanya karena seorang laki-laki yang tidak bertanggung jawab, aku rasa itu semua hanya sia-sia,” ucap Lila panjang lebar.
Gia tak berkutik setelah mendengarkan omongan Lila yang menyudutkannya bagaikan seorang terdakwa. Air matanya masih mengalir deras, tangannya pun masih menutupi wajah ayunya.
“denger ya Gi, dengan cara Rahman meninggalkanmu berarti Alloh telah menunjukan sebagian besar bahwa Rahman adalah laki-laki yang nggak baik buat kamu, dan asal kamu tau kalau laki-laki yang baik itu tidak seharusnya mengajak pacaran, tidak pandai mengumbar janji-janji palsu yang tidak ada buktinya, dan sebagian kesalahan ada pada dirimu.”
Sontak Gia terbelalak mendengar ucapan sahabatnya yang tidak terduga akan berbicara seperti itu. “salahku apa, aku hanya seorang perempuan yang mencintai makhluk-Nya dengan caraku sendiri,” ucap Gia menyanggah.
“yaa memang benar kamu mencintainya, tapi itu semua salah Gi. Bukan seperti itu caranya. Dan satu kesalahanmu yaitu kamu percaya sama janji-janjinya,” ucap Lila tandas.
“aku bingung Lil, apa yang harus aku lakukan?,” tanya Gia seolah mencari jawaban.
“sekarang hapus air matamu, lupakan semua masa lalumu yang akan membuatmu terus jatuh. Lalui harimu dengan selalu tawakal kepada Alloh, aku yakin jika seseorang benar-benar mencintaimu dia akan datang menemui orangtuamu, niatkan dalam hatimu untuk istiqomah di jalan-Nya, selalu perbanyak istigfar,” ucap Lila menyemangati.
“makasih ya Lil kamu nggak cape buat nasehatin aku.”
“iya Gi sama-sama, kita kan sahabat yang udah kaya sodara. Jadi apa salahnya kan kalau saling mengingatkan ketika teman kita lagi susah.”
“iya.. iya…” seketika Gia tersenyum, tenang dan lega.
Percakapan yang panjang itu menjadi pembelajaran untuk Gia bahwa sekedar hubungan yang tidak sehat itu hanya akan menyiksa dan memberikan luka yang dalam. Terlebih Alloh tidak mau jika aturan-Nya terus-terusan di langgar. Beda lagi jika semuanya didasari dengan ridho Alloh pasti akan berjalan lancar bahkan pahala dari-Nya akan terus mengalir. Dan satu lagi bahwa berharap kepada selain Alloh itu menyakitkan. Kita sebagai makhluk-Nya diberikan cinta dalam diri masing-masing dan satu tujuannya yaitu mencintai-Nya setelah itu barulah mencintai ciptaan-Nya. Karena Alloh tidak mau jika hamba-Nya mencintai selain Dia.

Jumat, 09 Februari 2018

Komik lucu

1. Mau bilang mantan itu sampah atau kamu justru bilang buanglah mantan pada tempatnya? Hati-hati, karena bila kamu putus dengan seseorang berarti kamu juga mantan kekasih mantan kamu.

10 Komik Lucu Tentang Mantan ini Bakal Bikin Kamu Ketawapictame.com/komikkoma

2. Kalau kamu punya pacar khayalan, pasti punya mantan khalayan juga dong.

10 Komik Lucu Tentang Mantan ini Bakal Bikin Kamu Ketawa

Teks Cerita Inspiratif

Tetesan Air yang Dapat Melubangi Batu

 
 
 
 
 
 
8 Votes

Kisah ini berawal dari seorang pemuda biasa yang dianggap bodoh dan terbelakang yang memiliki orangtua dengan dukungan luar biasa sehingga ketika orangtuanya terkena wabah dan hampir meninggal, mereka memberikan sebuah wejangan bagi pemuda ini, “Jika kami meninggal, maka tidak ada lagi yang akan mendukungmu, oleh karena itu kamu harus bisa mandiri. Jadilah seperti tetesan air yang mampu melubangi batu, fokuslah pada apa yang kamu kuasai dan kamu akan menjadi seseorang yang disegani banyak orang.”
Pemuda ini kemudian melanjutkan usaha ayahnya sebagai tukang kayu, dan karena sejak kecil ia sudah sering membantu ayahnya dalam menilai kayu, ia memperoleh kemampuan untuk mengenali dan menilai kayu dengan baik.
Suatu hari, seorang yang tua mendatangi pemuda tersebut untuk mencari kayu yang dapat dipahat menjadi patung. Pemuda tersebut dengan cepat memberikan kayu terbaik untuk pahatan. Siapa sangka, orangtua tersebut nyatanya adalah pemahat terkenal di desa tersebut, dan karena kayu yang diperoleh dari pemuda tersebut sangatlah bagus, ia menjadi langganan yang terus membeli kayu dari sang pemuda.
Lama kelamaan, pemuda tersebut menjadi dekat dengan sang pemahat, dan ia pun memutuskan untuk belajar memahat dari sang pemahat. Namun, saat ia baru akan mulai belajar memahat, sang pemahat memberikan wejangan, “Jika ingin menjadi pemahat terbaik, jadilah seperti tetesan air yang mampu melubangi batu, fokuslah pada apa yang kamu kuasai maka kamu dapat menjadi seorang yang sukses.”
Mendengar nasihat tersebut, pemuda itu menyadari bahwa wejangan dari sang pemahat dan orangtuanya memang menjadi pedoman kesuksesan, dimana walaupun ia adalah seorang yang dulu dianggap bodoh dan terbelakang, dengan fokus dan kerja keras, ia akhirnya menjadi pemahat yang disegani di seluruh dunia.
Sebuah kisah yang dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua, yang membuktikan bahwa tidak peduli seberapa kerasnya sebuah batu, tetesan air dapat menaklukannya. Ini merupakan sebuah analogi dimana dunia ini penuh dengan ujian hidup yang begitu kerasnya, namun tetap dapat dikalahkan oleh tekad dan fokus perjuangan yang dilakukan.

Persahabtan Yang Hancur Karena Cinta

                                           Persahabatan Yang Hancur Karena Cinta
                                                        oleh: Arum Nadia Hafifi

Cinta itu memang kadang membuat orang lupa akan segalanya. Karena cinta kita relakan apapun yang kita miliki. Bagi kaum wanita mencintai itu lebih baik daripada dicintai. Jangan terlalu mengharapkan sesorang yang belum tentu mencintai kita tapi terimalah orang yang sudah mencintai kita apa adanya. Mencintai tapi tak dicintai itu seperti olahraga lama-lama supaya kurus tapi hasilnya nggak kurus-kurus. Belajarlah mencintai diri sendiri sebelum anda mencintai orang lain.

Gue Amel siswa kelas X. Dulu gue selalu menolak dan mengabaikan orang yang mencintai gue, tapi sekarang malah tebalik gue selalu diabaikan sama orang yang gue cintai.

Gue suka sama teman sekelas gue dan plus dia itu teman dekat gue, udah lumayan lamalah. Cowok itu namanya Nino anak rohis. Gue suka sama dia berawal dari perkenalan terus berteman lama-lama dekat dan akhirnya gue jadi jatuh cinta gini.

Oh iya gue punya temen namanya Arum, dia temen gue dari SMP. Arum gue dan Nino itu berteman dekat sejak masuk SMA.

Suatu hari gue ngeliat Arum sama Nino itu bercanda bareng dan mereka akrab banget seperti orang pacaran. Jujur gue cemburu, tapi gue nyembunyiinn itu dari Arum.

Lama-lama capek juga mendam rasa suka kayak gini. Akhirnya gue mutusin untuk cerita sama Arum.

``Rummmm gue mau ngomong sesuatu, tapi jangan bilang siapa-siapa``

``Ngomong apa?`` tanya Arum

`` Jujur gue suka sama Nino udah lama, dan gue cemburu kalo lo dekat sama Nino!`` Jawab
Amel

`` Lo suka Nino? Serius?`` Tanya Arum

`` Iya, tapi lo jangan bilang Ninonya`` gertak Amel

`` Iyaiya maaf ya kalo gue udah buat lo cemburu``

`` Okee ``

Amel makin lama makin dekat dan Amel susah untuk ngelupain Nino. Amel berfikir Nino nggak akan pernah jatuh cinta sama Amel. Walau Amel udah ngerasa seperti itu tapi dia tetap berjuang. Tanpa disadari Arum ternyata juga suka sama Nino.

Amel mengetahui kalo Arum suka sama Nino. Nggak disengaja Amel membaca buku diary Arum. Disitu tertulis curhatan Arum tentang perasaannya kepada Nino.

Setelah Amel membaca buku diary Arum, dia merasa kecewa karena temen sendiri juga suka sama cowok yang sama. Tapi Amel berfikir rasa suka itu datangnya tiba-tiba jadi siapa pun berhak untuk suka sama Nino. Amel tetap terus berjuang mengambil hati Nino, walau harapanya kecil.

Di taman sekolah Amel melihat Arum dan Nino sedang berincang-bincang, tapi ini beda mereka terlihat serius. Amel penasaran dan akhirnya ia nguping dibalik pohon.

``Ruummm gue suka sama lo, lo mau nggak jadi pacar gue?`` Tanya Nino

Arum kaget dia bingung harus jawab apa, tapi akhirnya Arum menerima Nino jadi pacarnya tanpa memikirkan perasaan Amel sahabatnya sendiri.

`` Iya aku mau`` Jawab Arum

Amel yang mendengar jawaban Arum dibalik pohon kaget, dia tak menyangka sahabatnya akan tega. Tanpa berfikir Amel keluar dari belakang pohon.

`` Rumm lo pacaran sama Nino? Congrast ya lo udah bikin gue sakit hati``

Arum dan Nino kaget tiba-tiba Amel muncul dari belakang pohon dan bilang sperti itu.

`` Maafin gue Mell, tapi gue cinta sama Nino``

`` Yaudahlah ``

Amel langsung pergi meninggalkan Arum dan Nino. Perasaanya campur aduk nggak karuan, dia masih bingung kenapa temannya tega melakukan hal itu. Padahal Arum tau kalo Amel udah lama ngejar-ngejar Nino.

Persahabatan bisa hancur begitu saja karena cinta. Utamakan sahabat mu daripada pacarmu karena orang yang bakal selalu ada disaat kamu senang dan susah itu sahabat. Persahabatn yang dijalin cukup lama bisa hancur seketika karena masalah cinta.

Jumat, 26 Januari 2018

Cerita Lucu

Gara-gara Salah Tangkap Seisi Kelas Tertawa

Kalau sebelumnya kami masih kelas 8 tepatnya kelas 8-3, sekarang kami sudah kelas 9, kelas 9-1. Saat itu pelajaran terakhir, yaitu jam pelajaran IPS. Gurunya sih ada, yaitu Bu Ari (walikelas 9-3). Namun karena ini baru minggu pertama, jadi kami bebas dulu.
Asri, Blanca, Nasya, Rani, Raysa, Deta, Boy, Mahesa dan anak-anak lain memutuskan untuk bermain kotak pos di kelas. Kalau aku sih biasa, hanya berperan sebagai penonton. Kelasku ini memang anti mainstream karena kelas lain nggak ada yang main beginian :3.
Tahu kan, permainan kotak pos? Yang awalnya duduk membentuk lingkaran, lalu kedua tangan diulurkan, yang satu di atas teman, yang satu lagi ya dibawahnya. Terus nyanyi, “Kotak Pos belum diisi, mari kita isi dengan isi-isian, misalnya dari siapa?” sambil menepuk tangan teman yang ada di sebelah kita. Kalau berhenti di kita, kita harus menyebutkan nama apapun, terserah deh.
Eh, tunggu dulu.
Salah satu dering telepon khas handphone Nokia berbunyi keras. Duh, handphone siapakah itu? Bukankah tidak boleh bawa hp ke sekolah?
“Waaaahhhh…” seru satu kelas.
“Siapa tuh yang bawa hp?” heran Bu Ari.
Satu kelas pun hening. Tidak ada yang mengaku.
“Mahesa ya?” Sorot mata satu kelas mengarah ke Mahesa.
Mahesa senyum-senyum sendiri, namun ia tidak mengakui kalau hp yang berdering itu miliknya. Ya untungnya ini bukan jam pelajaran Bahasa Indonesia, yang gurunya adalah walikelas kami, Bu Nuni (masih ingat kan, pernah kok kuceritakan juga di sekuel cerita ini, bahkan ada cerpen tersendiri tentang beliau). Kalau nggak, bagaimana nasib si pembawa handphone itu? (Sebenarnya sih sama aja resiko membawa handphone ke sekolah, yaitu disita dengan guru yang bersangkutan. Tapi kan, kalau sudah sama walikelas pasti dihukum. Oleh karena itu, patuhi aturan sekolah ya teman-teman :). Lagian kalau kalian membawa handphone, kan jadi nggak fokus dengan pelajaran di sekolah.
Oke, kita balik lagi ke cerita. Namun anak-anak mulai melupakan masalah itu dan bermain kembali.
Kemudian dilanjutkan dari kita, “Si Kita minta huruf B, lama-lama menjadi Buaya.”. Kalau berhentinya di kita, berarti kita yang jadi Buaya (ceritanya). Kalau nggak dapat giliran, bisa jaga. Di kelasku ini, yang mendapat giliran jaga adalah Rani.
“Satu… dua… tiga…” Beberapa anak memutar-mutar badan Rani setelah mata Rani ditutup menggunakan dasi sekolah (kalau nggak salah).
Masing-masing anak yang ikutan bermain memperkenalkan identitasnya dengan menyebutkan nama mereka di permainan kotak pos kali ini. Banyak banget yang ikutan main, hampir satu kelas. Keren dan kompak kan, kelasku? Aku sih bukannya nggak mau, tapi lagi malas lari-larian. Capek. Jadi nonton aja, seru juga kok.
Setelah itu Rani mulai berjalan dengan pelan mengelilingi kelas. Yang pertama dia menuju tangga bantu untuk menulis di papan tulisan karena ada beberapa anak yang ‘bersarang’ disana. Namun anak-anak disana langsung berlarian ke belakang kelas.
“Hai Rani,” godaku dari tangga bantu, sambil terkikik.
“Woooo…!” sorak anak-anak yang ikut bermain kotak pos.
“Apaan sih Mon,” sahut Rani sambil berjalan ke belakang kelas.

Kisah Nyata Misteri Ritual Pesugihan

Cerita Nyata Tentang Pesugihan Di Tempat Keramat

Cerita misteri pesugihan kali ini akan berbagi cerpen atau cerita kisah nyata tumbal pesugihan.Peristiwa dalam ritual yang tak terduga akan di ceritakan dalam kisah nyata mistis misteri kali ini.

Memang terbilang sedikit  asing nama sosok ghoib ini tidak seperti nama yang lainnya tapi jangan salah sosok ini memang sangat mudah hadir untuk menemui pelaku ritual itu berlangsung. Justru dengan mengundang sosok ghoib yang sudah melegenda itu sangatlah sulit lantaran dalam tlngkatan atau titel jabatan apa dulu si pelaku tersebut sosok ghoib ini bisa menemul pelaku. Kalau seperti orang-orang biasa yang sedang melakukan ritual di tempat-tempat keramat itu jangan harap bisa bertemu dengan sosok ghoib yang sudah melegenda tersebut.
cerita kisah mistis misteri nyata menggembara ke alam pesugihan terbaru tumbal pesugihan
Nyi Safitri adalah sosok ghoib emban dari kerajaan pantai utara Nyi Blorong, dia diberi kekuasaan oleh ratu tersebut untuk menempati tempat persinggahannya Ratu Blorong di suatu tempat yang tempatnya di sekitar pesawahan. Lebih jelasnya lagi kalau sosok ghoib ini di tugaskan untuk mencari pengikut khususnya manusia yang sudah gelap mata dan keimanannya sangat tipis.

Lokasi keramat ini Ietaknya di pematang sawah berdekatan dengan hutan belantara jadi tidak aneh kalau keramat itu sangat angker dan mengerikan yang gelap ditumbuhi pepohonan besar serta rimbunnya dedaunan hingga tidak bisa tembus cahaya matahari untuk menerangi tempat lokasi keramat tersebut.

Cahaya matahari bisa tembus melalui celah-celah dedaunan saja dan itu tidak bisa membuat tempat keramat tersebut jadi terang benderang lantaran masih terhalang oleh ranting-ranting dan daun-daun pohon yang lain ditambah banyak hewan-hewanvliar yang berkeliaran jika malam hari seperti hewan melata serta monyet dan sebangsa hewan malam lainnya.

Ketika awal pertama kali saya melakukan investigasi ke lokasi keramat memang aura mistisnya pun sangat kental walau cuaca masih terbilang masih sangat sore, bau aroma tidak sedap sudah menyebar di lokasi keramat tersebut padahal hari belum maghrib, sekitar pukul 17.00 WIT. Kami berdua memasuki keramat Safitri dengan Mbah Kakung selaku juru kunci yang niatnya memang hanya sekedar silaturahmi saja dan ternyata ada penerimaan yang baik dari penguasa keramat tersebut yang tidak lain Nyimas Safari.

Ketika diajak komunikasi batin, beliau agak terlihat malu-malu seolah perbicaraan pun sedikit tertutup dan setengah tertunduk namun ama-lama diapun mau memperlihatkan wajahnya. Ya ampun Pantas dia agak malu-malu lantaran parasnya berbeda dengan sosok ghoib lainnya dimana wajahnya dua alam yang sebelah kiri berparas sangatlah jelek dan sebelah kanan berparas sangat cantik. Perbedaan wajahnya itu sangat terlihat jelas seolah menyimbolkan sebelah kiri wajah kasat mata (siluman dengan wajah sangar) dan sebelah kanan menandakan wajah nan cantik jelita.

Sosok ghoib bernama Safitri ini sudah ratusan tahun bersemayam di tempat itu namun belum di percaya untuk memegang kekuasaan tempat persinggahan sang ratu yakni Nyimas Blorong. Jabatan Nyi Safitri tidak lain hanyalah sebagai emban di keputren tersebut dan setelah sekian lama dirinya berbakti pada sang ratu akhirnya di percaya untuk memegang kekuasaan di keputren ternpat persinggahannya sang ratu tersebut.

Tidak aneh banyak pelaku ritual di tempat keramat tersebut untuk mengais rezeki dengan memohon bantuan dari Nyi Safitri, namun sangat jarang sukses lantaran tidak kuat dengan godaan, itulah hasil komunikasi batin dengan sosok Safitri.

Di akhir komunikasi dengannya itu mengatakan kalau sosok Safitri memang memerlukan pengikut yang banyak tapi siapa orangnya? Sementara yang selama ini ritual di keramatnya itu tidak bertahan lama pasti Iari dan kabur. Bagi sosok ghoib itu sendiri tidaklah merasa rugi walau si pelaku itu Iari atau kabur karena sudah diberi sesuguh tapi jangan harap Si pelaku itu bisa ditemui lagi oleh sosok Nyi Safitri.

Di bawah ini kisah pengalaman Si pelaku ketika ritual di keramat Nyi Safitri, penulispun ikut menemani ritualnya dengan radius 15 meter dari tempat duduknya pelaku.

Kisah Nyata Misteri Ritual Pesugihan


Anwar memang terbilang orang yang masih sangat polos dalam hal ritual, bisa dibilang belum berpengalaman tidur di keramat apalagi bertemu dengan yang namanya sosok ghoib entah itu dalam bentukjin, siluman, atau dedemit.

Lantaran dirinya yakin bahwa sosok ghoib itu akan memberi jalan tentang kehidupannya yang sudah murat marit itu akhirnya Anwar benar-benar nekad untuk ritual di keramat Safitri. Tujuannya hanya satu, yakni ingin menyenangkan kehidupan istri dan anaknya agar tidak hidup dalam kesusahan dan kesengsaraan untuk kedepannya walau sanak familinya terbilang orang berada tapi tidak pernah mau membantu perekonomiannya yang sedang sekarat itu.

Ketika penulis berada di lokasi keramat untuk siap-siap melakukan ritual tiba-tiba mencium bau amis menyengat seperti pertama kali berkomunikasi dengan sosok ghoib bernama Nyi Safitri. Ternyata Anwarpun sama mencium bau aroma tersebut padahal ritual belum dimulai, bahkan sesaji/ubo rampe pun belum di gelar masih dalam kantong besar milik Mbah Kakung.

Berarti sosok ghoib itu sudah terlebih dahulu hadir di tempat itu yang senantiasa menunggu siapapun pelaku yang datang untuk bersekutu dengannya. Dilihatnya Mbah Kakung sedang mengatur ubo rampe yang telah diberi alas oleh kain mori sementara Anwar sendiri tidak jauh dari juru kunci tersebut yang ikut memperhatikan seluruh sesaji yang sudah di gelar. Tiba-tiba Mbah Kakung berucap.

“Nak Anwar Mbah hanya sekedar menyampaikan niatmu saja, untuk lebih jelasnya lagi silahkan nanti sampean bicara langsung dengan Mbok Putri!” Kata Mbah Kakung.

“Baik Mbah!” jawab Anwar singkat.

Ritual itu belum bisa dimulai lantaran harus menunggu pukul 21 .00 WIT lantaran dan maghrib hingga isya masih terdengar suara-suara adzan dan pengajian di mesjid melalui toa/ speaker yang ada di menara masjid.

Penulis, Anwar dan Mbah Kakung sambil menunggu waktu ketiganya berkumpul untuk istinahat sejenak. Anwar mengeluarkan rokok dan geretan dari saku jaketnya namun geretan api itu tidak pernah mau menyala, kalaupun bisa menyala pasti mati lagi seperti ada yang meniupnya! Mendadak rokok milik Anwar semuanya (sebungkus) basah oleh darah! Penulispun sedikit bengong dengan kejadian itu akhirnya rokok tersebut dibuang ke tempat gelap, wajah Anwar pucat pasi.

Sepertinya di keramat ini kita tidak boleh berbuat sewenang-wenang untuk berbuat sekehendak hati sebab dari kejadian yang menerpa Anwar tadi sudah bisa di prediksi bahwa sosok ghoib itu tidak mau daerah kekuasaannya itu dijamah oleh orang-orang yang sok usil dan jahil.

Di tempat keramat yang ini terdapat sebuah cungkup yang terbuat dari bilik bambu namun bangunan tersebut diperuntukkan bagi si pelaku ritual jika dirinya kehujanan.Yang jelas jika ritual itu berlangsung si pelaku harus tetap ada di luar cungkup agar leluasa bisa melihat perwujudan di sekeliling tempat keramat terebut.

Setelah melewati pukul 21 00 WIT ritualpun dimulai seperti biasa yang dilakukan oleh para juru kunci keramat untuk melakukan tawasulan atau ijab qhobul pada karuhun atau sosok ghoib.

Tidak luput Mbah kakung pun melakukan tawasulan yang sama memohon pada Hyang Widi dalam acara ritualnya Anwar bisa di Kabul dengan perantara keramat Nyi Fitri. Asap hio sudah mulai mengepul ke udara dan memenuhi tempat keramat, baunya cukup menyengat.

Hingga acara tawasuIan itu selesai belum menunjukan tanda-tanda kemunculan sosok ghoib, tapi bau aroma yang menyengat sejak ritual tawasulan belum di mulai itu tidak pernah hilang berarti sosok Nyi Safitri sudah muncul di lokasi keramat namun belum menampakan dirinya.

Kira-kira pukul 23.15 WIT, tiba-tiba rumpun pohon bambu yang berada di samping cungkup itu bergoyang sangat kencang tertiup oleh angin namun bukan angin alami melainkan akibat dari salah satu sosok ghoib yang melorot turun ke tempat lokasi keramat itu.

Kisah Nyata Akibat Melakukan Ritual Pesugihan


Selang beberapa detik kemudian tiba-tiba di rumpun pohon bambu itu muncul cahaya kuning yang terus mengelilingi rumpun bambu tersebut dan dalam sekejap mata saja cahaya kuning itupun berubah wujud jadi sosok kuda putih yang sangat besar dan berbulu sangat tebal sementara kupingnya panjang hingga sampai ke tanah.

Anwar terpenanjat melihat perwujudan sosok ghoib yang bentuknya aneh itu namun dia tetap bertahan di tempat semula lalu sosok hewan itupun berjalan mendekati .Anwar, lantaran dia merasa takut akhirnya bersujud di tanah rnenyembunyikan wajahnya. Aneh sosok kuda putih itu malah terus berjalan mengelilingi tubuh Anwar yang ketakutan.

Penulis dan Mbah Kakung yang tidak jauh ada di Iokasi tempat itu merasa yakin kalau itu adalah sekedar godaan saja, apakah Anwar kuat atau tidak! Sangat disayangkan kalau ritual itu gagal lantaran sudah membuang biaya yang tidak sedikit, disinilah ujiannya untuk para pelaku ritual.

Dalam sekejap mata saja tiba-tiba sosok hewan kuda putih itupun menghilang, kembali Anwar duduk di tempat semula untuk melanjutkan ritualnya, namun baru saja beberapa menit tiba-tiba muncul bayangan putih yang berjalan sambil berjingkat-jingkat, dibagian atas kepalanya diikat layaknya seperti tubuh mayat.

Yaa.... Ternyata benar kalau sosok itu adalah pocong yang paling ditakuti oleh masyarakat setempat, sosok itu terus berjalan menghampiri Anwar sambil berjingkat-jingkat.

Kembali Anwar dibuatnya malah semakin bertambah kaget. Sosok itu berdiri tepat di hadapannya, cukup lama sosok itu berdiri di hadapan Anwar.

“Ada apa kau datang kemari hai manusia. .?“ sapa sosok itu.

Anwar tidak menjawab pertanyaan itu, perasaannya malah semakin takut ketika tubuh pocong itu semakin mendekatinya dan tiba-tiba sosok pocong itu malah tidur terlentang di hadapannya.

Anwar tetp bertahan walau pundaknya di duduki oleh sosok putih tersebut yang wajahnya sudah di penuhi oleh ribuan belatung. Tubuh Anwar terlihat bergetar tanda dirinya merasakan takut yang amat sangat, tapi kedua matanya tetap merem! memejam. Mungkin batinnya yang lebih tajam sehingga bisa merasakan keadaan yang sebenarnya.

Sudah beberapa kali Anwar ditanya oleh sosok pocong tersebut namun tidak pernah mau menjawabnya dan akhirnya sosok yang serba putih itupun duduk di pangkuan Anwar!

Astagfirullh.Haladzim lafadz AlQur’an pun keluar dari mulut Anwar dan apa yang terjadi?

Suasana di sekitar lokasi itu mendadak jadi berubah seluruh pepohonan pada bergoyang seperti ditiup angin puting beliung, itu menandakan kalau sosok ghoib itu murka dan tiba-tiba Anwar tertimpa cungkup yang sudah reyot itu... braaaakkkk...!

Melihat kejadian yang mendadak itu akhirnya Mbah Kakung dan penulis langsung bertindak untuk menolongnya.Tubuh Anwar benar-benar tergencet bangunan cungkup, wajahnya jontor berlumuran darah. Cukup lama juga mengeluarkan tubuh Anwar lantaran tidak ada lampu penerangan.

Ritual malam itu gagal total, Anwar pun dibawa kerumah Mbah Kakung untuk di obati sementara cungkup tempat ritualpun hancur berantakan dan bukan itu saja sebagian pepohonan yang ada di sekitar okasi keramat pun banyak yang patah serta dedaunan pada jatuh.

Banyak tanaman padi pada rebah dihempas angin kencang yang diakibatkan oleh sosok ghoib itu yang murka dilantarankan ucapan Anwar yang mengamalkan lafadz alquran. Memang lokasi keramat ini berdampingan dengan petakan sawah milik penduduk jadi tidak heran jika penduduk sering mengalami kejadian serupa seperti itu, namun para pemilik sawah mengatakan kalau itu adalah kejadian alam bukan di akibatkan oleh sosok ghoib yang murka.